Wednesday, February 7, 2018

Materi Cuaca - IPA Kelas III Semester Genap

Pernakah kalain mendengar prakiran cuaca? Prakiran cuaca dilakukan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). Contoh prakiran cuaca misalnya Jakarta cerah, Solo berawan dan Bali hujan. Apakah cuaca itu? Cuaca adalah keadaan udara pada suatu waktu, yang meliputi suhu, tekanan, kelembaban, angin dan awan.

A. Hubungan antara keadaan langit dan cuaca
Awan yang kamian lihat itu berbentuk gumpalan-gumpalan putih yang menyerupai kapas. Hal tersebut menandakan bahwa cuaca disekitamu amat cerah. Cuaca yang menguntungkan pelayaran dan penerbangan. Prakiran cuaca sangat berguna bagi kegiatan penerbangan dan pelayaran karena dapat mengetahui kemungkinan cuaca yang akan terjadi.

1. Cuaca panas
Cuaca panas artinya matahari bersinar terang dan udara terasa panas. kulit yang terkena matahari terasa seperti terbakar. Hal ini terjadi karena suhu udara yang amat tinggi.

2. Cuaca cerah
Cuaca cerah artinya cuaca tidak berawan, langit terang dan cahaya matahari bersinar dengan terangnya, udara terasa hangat.

3. Cuaca berawan
Cuaca berawan artinya langit diliputi awan. Udara tidak begitu panas karena sinar matahari yang menyinari bumi terhalang oleh awan.

4. Cuaca dingin
Cuaca dingi artinya udara terasa dingin dibandingkan udara dengan suhu udara pada umumnya. Udara saat itu amatlah rendah sehingga terasa dingin.

5. Cuaca hujan
Awan terbentuk dari uap air dilangit yang mengembun. Uap air itu mengembun karena udara dingin dilangit. Jika butiran-butiran air dalam awan bertambah banyak dan tetesannya cukup besar, maka akan jatuh sebagai hujan. Besar kecilnya hujan dapat di ukur dengan alat yang disebut Regenmeter.

Berikut ini beberapa simbol yang digunakan untuk menunjukan kondisi cuaca.



Awan berpengaru terhadap keadaan cuaca. Awan dapat memberikan petunjuk keadaan cuaca.

B. Cuaca mempengaruhi kegiatan manusia
Cuaca mempengaruhi kegiatan manusia. Orang melakukan kegiatan juga mempertimbangkan keadaan cuaca. Pedagang es akan menjajakan dagangannya ketika cuaca panas. Pada waktu cuaca dingin, pedagan serbat lebih banyak pembelinya, karena untuk menghangatkan badan.

Petani menggunakan pengetahuan tentang cuaca untuk menentukan jenis tumbuhan yang akan ditanam. Pilot pesawat terbang perlu mengetahui keadaan cuaca sebelum menerbangkan pesawatnya. Nelayan di saat akan berangkat mencari ikan tidak akan menjalankan perahunya jika melihat langit dalam keadaan gelap. Nahkoda kapal melakukan pengamatan dari alat pengukur cuaca untuk mengetahui jejak topan dan badai di laut. Begitu juga dengan pengrajin genteng dan batu bata, mereka menjemur hasil cetakan batu bata pada musim panas, cuaca cerah. Hal ini disebabkan karena pengeringan genteng dan batu bata secara tradisional membutuhkan banyak sinar matahari.

Ketika kita berada di pesisir pantai, banyak kita jumpai petani garam tradisional sedang meratakan garam yang mereka jemur. Proses pengeringan garam membutuhkan sinar matahari. Dengan demikian, beberapa kegiatan manusia dapat dipengaruhi oleh keadaan cuaca. Namun, dengan adanya teknologi modern, lambat laun kegiatan pengeringan dapat dilakukan tanpa dipengaruhi oleh cuaca.

Akhirnya secara langsung yang masih dipengaruhi oleh cuaca yaitu ketika musim dingin tiba manusiaa selalu memakai pakaian yang tebal agar tubuhnya terasa hangat namun, saat musim panas manusia merasa kegerahan dalam memakai pakaian yang tipis serta dapat menyerap keringat, misal katun.

Orang-orang di benua Eropa mengalami empat musim, yaitu musim gugur, musim semi, musim dingin dan musim panas. Ketika musim salju dan musim dingin tiba, mereka tidak kuat menahan udara yang sangat dingin. Rumah-rumah mereka dilengkapi dengan perapian sebagai penghangat tubuh. Baju-baju yang yang dikenakan sangat tebal, kadang dilengkapi dengan kaos tangan dan penutup kepala.

Kondidi cuaca dipengaruhi oleh kelembaban udara, kecepatan angin dan suhu udara di suatu daerah pada waktu tertentu.

Kecepatan angin dapat di ukur dengan alat yang disebut Anemometer. Keberadaan angin dapat dimanfaatkan dalam penerbangan, pelayaran, nelayan, terbang layang dan masih banyak lagi. Angin darat bertiup dari darat kelaut yang dimanfaatkan para nelayan ketika berangkat mencari ikan. Angin laut bertiup dari laut kedaratan dan dimanfaatkan para nelayan yang hendak pulang melaut.

Dengan demikian, cuaca dapat mempengaruhi kegiatan manusia dan pakaian yang dikenakannya.

Disqus Comments